Rabu, 18 September 2019

Sebuah Cerita Tentang keluarga


Rahasia Rencana Tuhan Untuk Kita
Cerita ini merupakan kisah nyata yang sedikit di lebih-lebihkan, agar menambah ketertarikan para pembaca nantinya.
Awal kisah, disebuah desa kecil ada satu keluarga yang beranggotakan 5 orang. Mereka hidup saling menyayangi satu sama lainnya, walau hidup mereka sederhana dan tak bergelimah harta. Kepala rumah tangganya (ayah) bernama pak Manik, ibunya bernama buk Sekar, anak pertamanya bernama Sari, anak keduanya bernama Dwi, dan anak terakhir mereka bernama Sudi.
Dari awal pak Manik dan buk Sekar menikah mereka selalu mendapatkan banyak cobaan dari Tuhan. Mereka selalu melewati cobaan-cobaan itu berdua, tak ada orang yang mendukung mereka kecuali ayah dan ibu mereka. Mereka selalu di kucilkan, disudutkan, dan disalahkan. Dalam masalah apapun, orang-orang selalu menilai keluarga tersebut yang salah.
Sampai akhirnya mereka memiliki anak pertama yang dinamai Sari, dari kelahiran anak pertama mereka itu mereka punya semangat hidup, semangat untuk terus berjuang walau masalah selalu ada. Kelahiran anak pertama mereka masih sedikit di bantu oleh ayah dan ibu dari pak Manik, karena saat itu mereka masih ada (hidup).
Pak Manik dan buk Sekar memulai untuk bekerja dengan membuka warung kecil-kecilan dirumahnya, dan pak Manik mencoba untuk berjualan asongan di tempat-tempat ramai di sekitaran desa itu, tetapi usaha berjualan asongan pak Manik tidak berjalan lancar dan pada akhirnya mereka berdua hanya melanjutkan berjualan di warung kecil-kecilan tersebut.
Seiring berjalanya waktu, perekonomian keluarga merekapun mulai membaik. Mereka akhirnya mendapatkan bantuan dari ayah buk Sekar yang tinggal di luar kota. Mereka di beri mobil untuk berjualan keliling, dan tentu saja hal tersebut sangat membantu usaha dagang mereka. Pak Manik pun berjualan ke pegunungan atau ke desa-desa terpencil bersama istri tercintanya.
Dan, ketika umur Sari sudah menginjak 3 tahun, Sari pun mempunyai adik Perempuan yang dinamai Dwi. Ya, memang umur Sari masih terlalu kecil untuk mempunya adik, yang tentu saja membuat buk Sekar harus membagi kasih sayang yang biasanya penuh untuk Sari dan sekarang harus dibagi untuk Dwi juga.
Sari dan Dwi pun tumbuh besar bersama-sama, dengan di temani sosok ayah dan ibu yang sangat menyayangi mereka berdua. Dan buk Sekar akhirnya mengandung anak ketiga yang katanya berjenis kelamin laki-laki. Buk Sekar dan pak Manik tentu saja sangat senang karena mereka ingin mempunyai anak laki-laki. Disaat kebahagian yang menghampiri keluarga mereka tak mengurungkan masalah yang akan menghampiri keluarga mereka.
Suatu hari di lingkungan rumah mereka sedang ada acara, pak Manik dan buk Sekar ikut membantu di acara tersebut. Tetapi malang nasib mereka karena buk Sekar harus mengalami kecelakaan yang mengakibatkan bayi dalam kandungan buk Sekar keguguran. Dan hal itu terjadi karena salah satu tetangga yang masih ada hubungan keluarga dengan mereka. Karena emosi pak Manik langsung menghampiri orang tersebut dan orang itu mengelak kalau bukan dia yang menyebabkan kecelakaan itu dan wanita itu pura-pura kesakitan lalu banyak warga yang yang menghampiri pak Manik. Mereka semua menyalahkan pak Manik dan ingin melaporkan masalah ini ke pihak berwajib. Tetapi hal tersebut belum terjadi karena masalah ini akhirnya di selesaikan dengan cara kekeluargaan.
Tak sampai disana saja masalahnya, setelah hari-hari berlalu mereka tetap mendapat perlakuan yang tidak enak dari orang-orang terdekat mereka dan tetangga. Seakan-akan semua memusuhi keluarga pak Manik, tak ada orang yang berbelanja di warung mereka. Tetapi mereka tak putus asa dan terus berdoa pada Tuhan karena di balik semua masalah ini pasti ada rencana yang indah dari Tuhan untuk mereka.
Setelah sekian lama keadaan kembali normal, semua kembali biasa, dan semua seakan sudah melupakan masalah itu. Setelah bertahun-tahun berlalu akhirnya buk Sekar mengandung lagi dan mereka sangat bersyukur karena bisa melahirkan anak laki-laki dengan selamat walau melahirkannya dengan cara operasi cesar.
Anak terakhir mereka bernama Sudi, Sudi merepukan anak laki-laki yang ganteng. Tetapi, dari awal ia lahir, Sudi sering sakit. Hal itu membuat keluarga mereka selalu sedih. Pak Manik selalu berusaha untuk mengobati Sudi dan ketika Sudi sudah mulai bersekolah saat itu dia sudah semakin jarang sakit. Syukur saja semua doa kan kebaikan dari pak Manik dan buk Sekar sudah terjawab.
Akhirnya keluarga mereka hidup dengan bahagia dan hidup berkecukupan dari hasil jerih payah mereka sendiri. Kebersamaan dari keluarga tersebut sangat terasa, karena mereka menghadapi banyak masalah dengan selalu bersama dan mendukung satu sama lainnya.
Percayalah kalian, dibalik semua cobaan dan masalah-masalah yang kita hadapi sekarang pasti ada rencana Tuhan yang sangat indah nantinya untuk kita. Karena banyak rahasia rencana Tuhan yang kita tidak tahu, jadi tetap berdoa, bersyukur dan semangat.
Selesai...

6 komentar: