Rahasia
Rencana Tuhan Untuk Kita
Cerita ini merupakan kisah nyata
yang sedikit di lebih-lebihkan, agar menambah ketertarikan para pembaca
nantinya.
Awal kisah, disebuah desa kecil ada
satu keluarga yang beranggotakan 5 orang. Mereka hidup saling menyayangi satu
sama lainnya, walau hidup mereka sederhana dan tak bergelimah harta. Kepala rumah
tangganya (ayah) bernama pak Manik, ibunya bernama buk Sekar, anak pertamanya
bernama Sari, anak keduanya bernama Dwi, dan anak terakhir mereka bernama Sudi.
Dari awal pak Manik dan buk Sekar
menikah mereka selalu mendapatkan banyak cobaan dari Tuhan. Mereka selalu
melewati cobaan-cobaan itu berdua, tak ada orang yang mendukung mereka kecuali ayah dan ibu mereka. Mereka
selalu di kucilkan, disudutkan, dan disalahkan. Dalam masalah apapun,
orang-orang selalu menilai keluarga tersebut yang salah.
Sampai akhirnya mereka memiliki anak
pertama yang dinamai Sari, dari kelahiran anak pertama mereka itu mereka punya
semangat hidup, semangat untuk terus berjuang walau masalah selalu ada. Kelahiran
anak pertama mereka masih sedikit di bantu oleh ayah dan ibu dari pak Manik,
karena saat itu mereka masih ada (hidup).
Pak Manik dan buk Sekar memulai untuk
bekerja dengan membuka warung kecil-kecilan dirumahnya, dan pak Manik mencoba
untuk berjualan asongan di tempat-tempat ramai di sekitaran desa itu, tetapi
usaha berjualan asongan pak Manik tidak berjalan lancar dan pada akhirnya
mereka berdua hanya melanjutkan berjualan di warung kecil-kecilan tersebut.
Seiring berjalanya waktu,
perekonomian keluarga merekapun mulai membaik. Mereka akhirnya mendapatkan
bantuan dari ayah buk Sekar yang tinggal di luar kota. Mereka di beri mobil untuk
berjualan keliling, dan tentu saja hal tersebut sangat membantu usaha dagang mereka.
Pak Manik pun berjualan ke pegunungan atau ke desa-desa terpencil bersama istri
tercintanya.
Dan, ketika umur Sari sudah menginjak
3 tahun, Sari pun mempunyai adik Perempuan yang dinamai Dwi. Ya, memang umur
Sari masih terlalu kecil untuk mempunya adik, yang tentu saja membuat buk Sekar
harus membagi kasih sayang yang biasanya penuh untuk Sari dan sekarang harus
dibagi untuk Dwi juga.
Sari dan Dwi pun tumbuh besar
bersama-sama, dengan di temani sosok ayah dan ibu yang sangat menyayangi mereka
berdua. Dan buk Sekar akhirnya mengandung anak ketiga yang katanya berjenis
kelamin laki-laki. Buk Sekar dan pak Manik tentu saja sangat senang karena
mereka ingin mempunyai anak laki-laki. Disaat kebahagian yang menghampiri
keluarga mereka tak mengurungkan masalah yang akan menghampiri keluarga mereka.
Suatu hari di lingkungan rumah
mereka sedang ada acara, pak Manik dan buk Sekar ikut membantu di acara
tersebut. Tetapi malang nasib mereka karena buk Sekar harus mengalami
kecelakaan yang mengakibatkan bayi dalam kandungan buk Sekar keguguran. Dan hal
itu terjadi karena salah satu tetangga yang masih ada hubungan keluarga dengan
mereka. Karena emosi pak Manik langsung menghampiri orang tersebut dan orang
itu mengelak kalau bukan dia yang menyebabkan kecelakaan itu dan wanita itu
pura-pura kesakitan lalu banyak warga yang yang menghampiri pak Manik. Mereka semua
menyalahkan pak Manik dan ingin melaporkan masalah ini ke pihak berwajib. Tetapi
hal tersebut belum terjadi karena masalah ini akhirnya di selesaikan dengan
cara kekeluargaan.
Tak sampai disana saja masalahnya,
setelah hari-hari berlalu mereka tetap mendapat perlakuan yang tidak enak dari
orang-orang terdekat mereka dan tetangga. Seakan-akan semua memusuhi keluarga
pak Manik, tak ada orang yang berbelanja di warung mereka. Tetapi mereka tak
putus asa dan terus berdoa pada Tuhan karena di balik semua masalah ini pasti
ada rencana yang indah dari Tuhan untuk mereka.
Setelah sekian lama keadaan kembali
normal, semua kembali biasa, dan semua seakan sudah melupakan masalah itu. Setelah
bertahun-tahun berlalu akhirnya buk Sekar mengandung lagi dan mereka sangat
bersyukur karena bisa melahirkan anak laki-laki dengan selamat walau
melahirkannya dengan cara operasi cesar.
Anak terakhir mereka bernama Sudi,
Sudi merepukan anak laki-laki yang ganteng. Tetapi, dari awal ia lahir, Sudi
sering sakit. Hal itu membuat keluarga mereka selalu sedih. Pak Manik selalu
berusaha untuk mengobati Sudi dan ketika Sudi sudah mulai bersekolah saat itu
dia sudah semakin jarang sakit. Syukur saja semua doa kan kebaikan dari pak
Manik dan buk Sekar sudah terjawab.
Akhirnya keluarga mereka hidup
dengan bahagia dan hidup berkecukupan dari hasil jerih payah mereka sendiri. Kebersamaan
dari keluarga tersebut sangat terasa, karena mereka menghadapi banyak masalah
dengan selalu bersama dan mendukung satu sama lainnya.
Percayalah kalian, dibalik semua
cobaan dan masalah-masalah yang kita hadapi sekarang pasti ada rencana Tuhan
yang sangat indah nantinya untuk kita. Karena banyak rahasia rencana Tuhan yang
kita tidak tahu, jadi tetap berdoa, bersyukur dan semangat.
Selesai...
Datang aku, yeyeyyyy
BalasHapusGa jelass, tolonggggg
HapusAuto kangen keluarga
BalasHapusSabar nak
HapusWooow keren sekali
BalasHapus❤
BalasHapus